Halo pembaca JFM, ISO adalah ukuran sensitifitas sensor terhadap cahaya, ISO menyatakan standar kepekaan film pada kamera analog dan sensor CCD/CMOS pada kamera digital. Semakin kecil ISO maka sensitifitasnya terhadap cahaya semakin kecil, namun dengan ISO yang kecil anda akan mendapatkan foto yang halus dan bersih. Semakin besar ISO maka sensitifitas terhadap cahaya semakin tinggi, ukuran sensitivitas pada umumnya dimulai dari angka 50, 80, 100, 200 hingga 12800 atau lebih.
Penggunaan ISO dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain :
A. Penggunaan pada kondisi cahaya sangat berlebih (ISO 25 – 100)
B. Penggunaan kondisi cahaya sedang (125 – 200)
C. Kondisi cahaya kurang (250 – 800)
D. Kondisi cahaya sangat kurang (900 keatas)
Penggunaan ISO tergantung pada obyek atau kondisi tempat pemotretan, misalnya untuk pembahasan kita kali ini, yaitu penggunaan ISO dengan kondisi cahaya sedang. Iso pada kondisi cahaya sedang atau diatas 100 hingga 200 merupakan ISO yang umumnya digunakan dalam beberapa situasi, misalnya untuk memotret perjalanan, pasar, model dan banyak lagi yang lainnya. Berikut beberapa foto yang diambil pada ISO kelompok ini :
ini beberapa foto yang saya ambil dalam sebuah perjalanan di daerah terawas jawa timur, disepanjang jalan terdapat banyak ladang masyarakat desa yang masih diairi dan akan ditanam padi. kondisi terjadi menjelang siang sehingga kondisi cahaya tidak terlalu keras.
Demikian yang bisa saya bagikan.
Fotografer Indonesia,silahkan mention jika punya mslh, pertanyaan, atau sekedar ingin ngobrol2 seputar dunia fotografi Kami siap membantu
— gofotografer (@gofotografer) September 27, 2016
Salam bro sani, apakah nois pada pemakaian ISO besar merupakan ganggan yang sangat merusak hasil foto?
Salam Bro Erza, nois memang umumnya dianggap mengganggu oleh beberapa kalangan, namun untuk foto-foto tertentu nois justru malah menjadi nilai lebihnya. Salam JFM